Warga Bayah Keluhkan Debu Bongkar Muat Kelingker PT CG

Tampak pengendara roda dua sedang melintas di jalan raya yang dipenuhi kepulan asap yang diduga berasal dari aktifitas bongkar muat klingker PT Cemindo Gemilang, di Kecamatan Bayah. (Foto/Kus).

LEBAK – Sejumlah warga di Kampung Bayah Tugu, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mengeluhkan pekatnya debu akibat aktivitas bongkar muat kelingker PT Cemindo Gemilang.

Mereka menilai, perusahaan semen merah putih ini buta dan tuli atas keluhan warga selama ini. Keresahan, keluhan dan ketidaknyamanan warga atas dampak dari aktivitas bongkar muat di deramaga perusahaan tersebut seolah diabaikan. Padahal, pemukiman warga di beberapa kampung di Kecamatan Bayah kembali dikepung kepulan debu klingker semen.

“Kami bukan meminta pemerintah untuk menutup PT. Cemindo Gemilang, tetapi kami minta agar pemerintah menegur PT. Cemindo Gemilang agar memperbaiki safety kerjanya,” kata Jay, Selasa (19/11/2019).

Mereka meminta agar PT. Cemindo melakukan penanganan serius agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan warga di Bayah.

Mereka juga menilai, pemerintah lemah dan kalah oleh pengusaha. Karena, kata dia, kalau pemerintah punya keberanian, hal ini seharusnya tidak terus-terusan terjadi.

“Yang merasakan dampak bukan orang jauh, tapi kami warga Bayah dan sekitarnya. Termasuk warga Panggarangan. Lambat laun kesehatan masyarakat pasti terganggu,” katanya.

Warga lainya, Riswan (48) tahun Warga Kampung Panggarangan Desa Panggarangan, mengaku khawatir terhadap kepulan debu yang dihasilkan akibat ativitas bongkar muat kelingker PT CG. Apalagi memasuki musim angin kencang, debu tersebut terbang kemana-mana akibat tertiup angin.

“Kami berharap kepada pihak manajemen PT Cemindo Gemilang untuk segera melakukan langkah-langkah penanganan agar aktifitas di dermaga tidak mencemari lingkungan. Hampir tiap pagi kami menghirup udara kotor yang di duga kuat di timbulkan dari kegiatan tersus PT. CG. Sehari dua hari mungkin tidak terlalu berakibat fatal. Namun kalo ini sampai tahunan mungkin bisa berakibat fatal bagi kesehatan kami,” tukasnya. (Kus).