Situs Kosala, Peninggalan Zaman Megalitik Yang Terlupakan

Sejumlah pengunjung tengah meneliti benda-benda peninggalan zaman Megalitik di lokasi Situs Kosala. (Foto/Yusup).

LEBAK,- Lebak Gedong merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang menyimpan segudang potensi wisata. Salah satunya yakni Situs Kosala. Situs tersebut merupakan peninggalan zaman Megalitik yang terlupakan karena tergerus arus modernisasi. Padahal situs peninggalan zaman Megalitik ini menyimpan segudang pengetahuan yang jika dikelola dengan baik sebagai khazanah ilmu pengetahuan bagi generasi mendatang.

Situs Kosala yang berada di Kampung Lebak Sangka, Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak ini bisa dibilang situs yang komplit. Situs peninggalan kebudayaan pada zaman batu (Megalitik) tersebut berupa Menhir, Punden Berundak, Altar dan juga Arca.

Sejumlah pengunjung berkumpul di depan pintu masuk lokasi Situs Kosala di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak. (Foto/Yusup)
.

Menhir-menhir yang berada di situs ini memiliki permukaan yang halus dan berbentuk menyerupai papan (Slab Stone). Biasanya, batu-batu seperti ini digunakan oleh masyarakat di zaman Megalitik sebagai tempat menyimpan sesaji untuk menjalankan ritual-ritual kepercayaan pada masa tersebut.

Selain itu, di situs ini juga masih terdapat peninggalan kebudayan megalitikum lainnya. Peninggalan tersebut yaitu berupa bangunan Punden Berundak yang terdiri dari lima undakan dan di setiap undakannya terdapat sebuah batu berbentuk tugu (menhir).

Baca juga :
Menikmati Pesona Curug Pancuran di Lebak Gedong Banten

Hingga saat ini situs Kosala masih di anggap keramat dan beberapa ritual kepercayaan juga masih dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat Lebak Gedong yang hingga kini masih tetap terjaga nilai-nilai sejarahnya.

Hal tersebut tidak luput dari kerja keras Ama Uden yang telah merawat Situs Kosala selama bertahun-tahun. Ama Uden sendiri merupakan warga setempat yang mendapatkan tugas menjaga dan merawat situs tersebut secara turun-temurun.

“Menjaga Situs ini sudah menjadi kewajiban saya, sebagai orang yang secara turun-temurun ditugaskan untuk menjaga Situs ini,” ucap Ama kepada Orbit Banten, Rabu (8/8/2018).

Ama menjelaskan, Situs Kosala merupakan situs peninggalan zaman Megalitik yang sudah ada sebelum Masehi ini sering digunakan sebagai titik pertemuan para raja dari pulau Jawa.

Pengunjung tengah meneliti salah satu benda peninggalan sejarah di lokasi Situs Kosala. (Foto/Yusup).

“Disini ada tujuh patilasan atau singasana, salah satunya milik Prabu Siliwangi, Raden Kian Santang, Uyut Sajira dann Ki Menes,” jelasnya.

Ama mengungkapkan, meski pengelolaan Situs Kosala sudah diwariskan secara turun-temurun oleh keluarga, Ama Uden mengaku masih banyak misteri yang belum terjawab salah satunya tentang bagaimana awal terbentuknya situs tersebut.

“Masih banyak rahasia yang orang tua saya tidak ungkapkan kepada saya semasa hidupnya,” ungkapnya.

Menurut Ama Uden, tidak jauh dari lokasi situs Kosala masih terdapat sebuah kolam yang digunakan untuk menyucikan diri sebelum melakukan ritual. Selain itu juga terdapat sejumlah pecahan keramik lokal dan asing dan sebuah arca setinggi 50 cm yang dikenal dengan Arca Kossala.

Pecahan keramik lokal tersebut, kata Ama Uden, dibuat dengan teknik roda putar, sedangkan hiasannya dibuat dengan teknik tera atau tekan. Sementara pecahan keramik asing diperkirakan berasal dari abad ke-14 Masehi.

“Tapi sayang, sekarang Arca Kosala itu sudah hilang di curi orang,” kata Ama Uden dengan nada kesal.

Sementara itu, Intan seorang pengunjung asal Bogor mengatakan, sengaja datang ke lokasi situs Kosala di Lebak Gedong untuk melihat dan menikmati secara langsung situs prasejarah tersebut.

“Saya sudah lama penasaran pengen ke sini, pengen liat langsung situs peninggalan dari zaman batu ini sehingga bisa menambah wawasan dan pengetahuan,” tukasnya. (Yusup).