Karnaval Kerbau Meriahkan Festival Seni Multatuli

Tampak salah seorang peserta karnaval sedang menunggangi kerbaunya pada kegiatan karnaval kerbau di alun-alun Rangkasbitung. (Foto/Deni).

LEBAK,- Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya bersama Wakil Bupati Ade Sumardi bersama ratusan warga ikut menyaksikan kemeriahan acara karnaval kerbau di Alun-alun Rangkasbitung, Minggu (9/9/2018). Karnaval hewan ternak kerbau yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lebak serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI itu merupakan rangkaian kegiatan Festival Seni Multatuli (FSM) yang dimulai sejak tanggal 6 September 2018 lalu.

Acara yang baru pertama kali dilakukan di Lebak ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi ribuan masyarakat Lebak. Aksesoris yang dipasang pada kerbau-karbau pilihan ini lah yang membuat acara karnaval menjadi unik.

Kepala Disdikbud Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan, pihaknya tidak percaya jika acara karnaval kerbau tersebut bisa sangat meriah, bahkan menjadi daya tarik tersendiri bagi ribuan masyarakat Lebak untuk menyaksikannya.

Baca juga :
Menghargai Nilai-Nilai Humanisme Melalui Gelaran FSM 2018

“Karena banyak permintaan untuk rutin dilakukan, maka saya akan berusaha agar acara karnaval dan seluruh acara di FSM ini akan rutin kami lakukan lagi,” kata Wawan Ruswandi, saat ditemui wartawan disela-sela kegiatan.

Wawan menjelaskan, karnaval kerbau yang menjadi salah satu agenda kegiatan FSM ini untuk memberikan gambaran tentang kehidupan pilu masyarakat Lebak masa lalu yang harus merelakan nyawanya untuk mempertahankan kerbau miliknya.

”Pada kisah pilu drama Saijah dan Adinda pada Bab 6 buku Max Havelaar of de Koffieveillingen der Nederlandsche Handelmaatschappij atau Lelang Kopi Maskapai Dagang Belanda karangan Multatuli, kerbau merupakan harta paling berharga keluarga Saijah, yang di tangan bangsanya sendiri Saijah meregang nyawa ketika kerbau itu berpindah tangan secara paksa,” ujar Wawan.

Sementara itu, Andri Susilo, salah seorang warga Rangkasbitung yang menyaksikan karnaval kerbau ini mengaku, sangat terhibur dan berharap karnaval kerbau ini menjadi agenda tahunan.

Menurutnya, bukan tidak mungkin jika kegiatan seperti ini dilaksankan secara rutin bisa menarik para wisatawan baik lokal maupun domestik untuk menyaksikannya.

“Acaranya sangat meriah dan unik, saya sebagai masyarakat berharap karnaval ini bisa diselenggarakana setiap tahun,” harapnya. (Deni).