Unjuk Rasa Kumala Warnai HUT Lebak Ke-191, Peserta Aksi Nyaris Adu Jotos Dengan Aparat Kepolisian

LEBAK,- Hari ulang tahun Kabupaten Lebak ke-191 tahun diwarnai aksi unjuk rasa mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) di depan kantor Bupati Lebak jalan Abdi Negara, Rangkasbitung, Senin (2/12/2019).

Puluhan aktivis Kumala terlibat saling dorong dan nyaris adu jotos dengan aparat kepolisian saat puluhan aktivis Kumala mencoba merangsek masuk ke dalam halaman kantor Bupati Lebak.

Polisi dan mahasiswa kembali nyaris adu jotos setelah mahasiswa membakar salah satu water barrier yang dipasang petugas untuk menutup akses jalan ke kantor Bupati.

“Kenapa kami dilarang masuk, padahal kami hanya ingin mengingatkan agar rezim di Lebak tidak salah mengeluarkan kebijakan yang merugikan rakyat Lebak,” kata korlap aksi, Tolib, dalam orasinya di depan kantor Bupati Lebak.

Kumala menilai, Kabupaten Lebak seperti daerah otonom yang baru berdiri. Padahal, usia kabupaten Lebak ini sudah lebih dari satu abad, namun masih banyak permasalahan yang belum tuntas mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, agraria dan masalah kesejahteraan sosial.

“Pemerintah daerah telah gagal menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi rakyat saat ini,” kata Ketua Umum Kumala, Dede Kodir.

Visi misi bupati yang menjadi acuan Pemkab Lebak justru hingga saat ini belum dilaksanakan dengan baik. Dicabutnya predikat Lebak sebagai daerah tertinggal seharusnya menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah.

“Bagaimana mungkin Lebak dikatakan daerah maju dan berkembang sementara realitas di lapangan berbeda,” imbuhnya.

Pihaknya, menuntut Pemkab Lebak memperbaiki kualits sarana dan prasarana infrastruktur serta memperbaiki layanan kesehatan hingga ke pelosok desa.

“Kami minta perbaiki perencanaan pembangunan di Lebak. Jangan sampai proyek APBD hanya menjadi ajang bagi-bagi jatah untuk kelompok tertentu saja,” tukasnya. (Deni).