Tingkat Kematian Tinggi, Peternak Ayam Di Maja Panen Lebih Awal

Peternak ayam di Maja panen lebih awal akibat serangan penyakit unggas

LEBAK – Sejumlah peternak ayam pedaging (broiler) yang ada di wilayah Kecamatan Maja terpaksa panen ayam (menjual) lebih awal dari biasanya. Ayam peternak terjangkit virus yang menyebabkan tingginya kematian, sehingga merugikan bagi sebagian besar pengusaha ternak ayam broiler di wilayah tersebut.

Baca juga:
Maja Optimistis Raih Juara Umum MTQ XXXVI di Sajira

Salah seorang peternak ayam di Desa Binong, Kecamatan Maja, Dian menyatakan, dampak perubahan suhu yang drastis dari panas ke dingin menyebabkan tingkat kematian ayam menjadi sangat tinggi. Kondisi ini diperparah dengan berbagai serangan penyakit ganas yang belakangan menyerang ayam peliharaan peternak.

“Selain cuaca buruk yang menyebabkan tingkat kematian ayam menjadi sangat tinggi, juga diakibatkan adanya virus unggas yang ganas, ” kata Dian kepada Orbit Banten, Jumat (17/11).

Dia menjelaskan, dari 6.500 ekor ayam yang dipeliharaa, sebanyak 1.500 ekor lebih telah mati. Padahal, keuntungan baru bisa diperoleh jika tingkat kematian kurang dari 10 persen.

“Selain karena faktor cuaca buruk, tingginya tingkat kematian ayam juga diakibatkan serangan penyakit,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu penyakit yang paling rawan menyerang ayam broiler, yakni penyakit ngorok dan cekes-cekes. “Biasanya penyakit ini, menyebabkan daya tahan tubuh ayam menjadi lemah sehingga lambat laun menyebabkan kematian secara mendadak,” ungkapnya.

Untuk menyiasati besarnya resiko kerugian yang diakibatkan tingginya tingkat kematian, peternak terpaksa melakukan panen lebih awal. “Idealnya panen baru bisa dilakukan saat umur diatas 30 hari. Tapi karena tingginya tingkat kematian terpaksa panen dilakukan pada umur 23 hari,” keluhnya, sembari mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi yang dialaminya.

Peternak lainya Udin menuturkan, ternak ayam miliknya juga mengalami hal yang sama. Ribuan ayam ternaknya mati mendadak akibat terserang virus yang menyebabkan tingginya kematian.

“Setiap hari ada sekitar dua puluh ekor ayam yang mati mendadak di kandang. Hal ini terjadi sejak sekam diangkat sampai usia ayam 20 hari lebih,” tuturnya.(Deni Sopandi)