Raker Pertama MWC NU Rangkasbitung Digelar di Kedai Kopi Cak Alief

Pengurus Majelis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Rangkasbitung masa bakti 2021 - 2026.

ORBITBANTEN,- Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Rangkasbiting periode 2021-2026 menggelar Rapat Kerja (Raker) pertamanya di aula gedung satu lantai dua Kedai Kopi Cak Alief, di jalan Bypass Soekarno-Hatta, Rangkasbitung, Senin (15/03/2021).

Raker MWC NU Kecamatan Rangkasbitung yang dihadiri oleh seluruh pengurus tersebut membahas program kerja MWC NU Rangkasbitung untuk lima tahun kedepan.

Ketua Tanfidziyah MWC NU Rangkasbitung, Kiyai Fadlan Nasa’i mengatakan, dalam rapat kerja pertamanya tersebut ada beberapa point penting yang menjadi pembahasan. Diantaranya tentang program kerja pengurus, keorganisasian, dan tata kerja.

“Raker ini merupakan kegiatan pertama pengurus MWC NU Kecamatan Rangkasbitung yang baru selesai di lantik,” kata Kiya Fadlan Nasa’i.

Menurutnya, MWC NU sebagai bagian dari alat perjuangan Nahdlatul Ulama memiliki peran yang sangat strategis, oleh karenanya perlu pembenahan perangkat organisasi, menyusun program kerja, serta melakukan langkah-langkah nyata berdasarkan skala prioritas sesuai program yang direncanakan.

“Salah satu program utamanya yaitu pembentukan lembaga pendidikan ma’arif, serta lembaga otonom lainya yang langsung menyentuh masyarakat,” katanya.

Pihaknya berharap, pogram yang disusun diharapkan dapat menyentuh masyarakat secara umum di Rangkasbitung.

“Semoga kehadiran MWC Nahdlatul Ulama semakin dikenal, dan seluruh programnya dapat memberi manfaat bagi masyarakat,” tukasnya.

Abdurrhosyid Ash Shidiq, owner Kedai Kopi Cak Alif yang juga sebagai Wakil Rois Syuriah MWC NU Rangkasbitung mengharapkan, seluruh program yang disusun ini benar-benar bisa menyentuh kepada masyarakat akar rumput. Selain itu, seluruh pengurus MWC NU juga harus mampu merawat dan menjaga silaturahmi dengan masyarakat, ulama dan umaro.

“Tentunya, program kerja ini harus bisa selaras dan bersinergi dengan para pemangku kebijakan di Kabupaten Lebak baik TNI/Polri maupun pemerintah daerah. Karena NU merupakan organisasi yang didirikan jauh sebelum indonesia merdeka,” kata Abdurrhosyid yang akrab disapa Cak Alief.

Sementara, Musytasar MWC NU Rangkasbitung, KH. Dace Sopiyan menambahkan, sebagai basis organisasi massa Islam yang mengayomi semuanya diharapkan seluruh pengurus MWC NU Rangkasbitung tetap kompak dan solid. Karena menurutnya, tidak hanya permasalahan agama saja yang diatur, tapi juga permasalahan lain yang ada di masyarakat secara luas.

“Mudah-mudahan di kepengurusan baru ini dapat melahirkan pemimpin yang solid, kuat, dan mumpumi sehingga dapat membawa jam’iyah Nahdlatul Ulama lebih bermanfaat, dan dirasakan umat,” tukasnya. (*/Red).