LEBAK – Maraknya informasi di era globalisasi saat ini mendapat perhatian dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak dan Pjs Bupati Lebak bersama jajaran OPD Lebak. Mereka langsung mendekalrasikan masyarakat anti hoax dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar di Warunggunung, Rabu (28/2).
“Berita bohong (Hoax) yang tidak sesuai dengan data dan fakta dapat merusak dan menimbulkan kekacauan ditengah masyarakat,” kata Agus Sandjadirja Dewan Kehormatan PWI Banten dalam sambutanya, Rabu (28/2).
Agus menegaskan, di era keterbukaan informasi ini berbagai macam informasi mudah di akses dan disebarluaskan melalui mesia sosial (Medsos). Menurutnya, maraknya berita yang tidak benar, kerap menghiasi media massa baik cetak maupun online.
Karena itu, Agus menyarankan kepada masyarakat bila mengetahui hal demikian untuk melaporkan kepada instansi yang berwenang.
”Dilaporkan saja, kami siap mendampingi jika ditemukan yang seperti ini, karena kami juga siap menindak oknum yang tidak bertanggungjawab,” tegasnya.
Sementara itu Pjs Bupati Lebak Ino S Rawita mengatakan, masyarakat harus kritis dalam menyikapi sebuah berita. Informasi yang didapatkan jangan langsung diterima begitu saja, tapi harus memfilternya terlebih dahulu.
“Mari kita lebih bijak menyikapi berita di Medsos. Bila menemukan berita yang belum jelas sumbernya jangan langsung disebarkan. Lebih baik dibiarkan,” ujarnya.
Menurut Ino, orang tua kini memiliki andil besar dalam memerangi berita hoax. Salah satunya dengan cara memeriksa Handphone (Hp) anaknya agar tidak disalah gunakan.
“Mari kita tangkal berita yang sifatnya bohong. Jangan sampai menyentuh anak-anak kita,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan deklarasi masyarakat anti hoax oleh Pjs Bupati Lebak Ino S Rawita bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemda Lebak, Kasdim Mayor Djaswadi, Wakapolres Lebak Kompol Fredya, Perwakilan Kejari Lebak, Wakil ketua DPRD Lebak Yogy Rochmat, Camat Warung dan PWI. (Deni).
