Pelayanan RS Kartini Rangkasbitung Dikeluhkan Keluarga Pasien

LEBAK,- Keluarga pasien Rumah Sakit (RS) Kartini Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, mengeluhkan pelayanan pihak rumah sakit setempat yang terkesan mengabaikan kondisi pasien.

Enjang (35) warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak menceritakan, bahwa sejak Kamis (1/11/2018) lalu keponakanya yang bernama Rifhan Al Kanasar (5) dirawat di RS Kartini namun pihak rumah sakit tidak bisa mendiagnosa penyakit yang diderita pasien.

“Di hari pertama kami berobat ke poli gigi, kemudian hari berikutnya disarankan berobat ke poli syaraf dan poli anak. Terkesan, mereka itu saling lempar tanggung jawab dan akhirnya tidak bisa mendiagnosa penyakit pasien,” kata Enjang kepada Orbit Banten, Senin (5/11/2018).

Enjang menambahkan, setelah pasien dirawat di ruang 214. Dokter yang bertugas saat itu tidak menunjukan sikap profesionalnya dalam penangani pasien. Menurutnya, dokter tersebut seolah berspekulasi atas penyakit yang diderita pasien.

“Karena tidak bisa mendiagnosa, akhirnya pasien disarankan untuk di rujuk ke RSCM Jakarta,” terang Enjang.

Namun, setelah satu hari berlalu, surat rujukan tertulis dari RS Kartini tersebut tak kunjung diberikan dan meminta pasien agar menunggu satu hari lagi karena dokter yang menangani pasien tidak ada ditempat. Padahal kondisi pasien sangat membutuhkan penanganan medis.

“Saya sangat kecewa dengan pelayanan di RS Kartini ini, karena berbelit-belit.
Surat rujukan baru dikeluarkan setelah sehari semalam, itupun kami marah-marah dan adu mulut dengan dokter,” ungkap Enjang.

Pihaknya mengaku kecewa terhadap pelayanan RS Kartini, selain pelayanan yang lamban, petugas RS Kartini juga menakut-nakuti keluarga pasien dengan menggambarkan bahwa ruang inap di RSCM penuh dan tidak akan mendapatkan pelayanan medis.

“Ternyata, apa yang dikatakan dokter dan perawat di RS Kartini itu tidak benar. Karena faktanya setelah di RSCM, pasien mendapat pelayanan yang baik. Setelah berbagai tindakan medis, dokter di RSCM mendiagnosa pasien menderita kanker darah atau leukimia,” terangnya.

Terpisah, bagian Humas RS Kartini Rangkasbitung Resna Hermina saat dihubungi wartawan via telpon genggamnya enggan berkomentar. (Deni).