Cilebu, Negeri di Atas Awan yang Tersembunyi di Lebak

Diatas ketinggian 1300 mdpl, pengunjung dapat menikmati keindahan gemerlap kota di Banten dan sekitarnya. (Foto/Yusuf/Alvin).

LEBAK – Istilah ‘Negeri Diatas Awan’ tidak hanya identik dengan Selandia Baru, Nepal ataupun Jogjakarta, Negeri Diatas Awan yang satu ini terletak di pelosok Kabupaten Lebak, tepatnya sebuah perkampungan ditengah hutan di Desa Pasir Haur, Kecamatan Cipanas.

Karena tempatnya jauh dipelosok desa dan berada ditengah hutan membuat Kampung Cilebu ini terhindar dari polusi udara dan limbah limbah yang merusak alam.

Kampung Cilebu memiliki julukan ‘Negeri Diatas Awan’ dengan lokasi nya yang berada di kaki Gunung Endut yang memiliki ketinggian mencapai ±1300 Mdpl. Di Cilebu Anda dapat melihat pemandangan super dengan nilai estetika yang tidak kalah dengan pegunungan yang terkenal di Indonesia. Tidak hanya dengan pemandangan alam disini juga terdapat 12 Air terjun (Curug) dengan ketinggian yang bervariasi.

Agi, seorang pengelola wisata Cilebu mengatakan dari ketinggian ±1300 wisatawan dapat melihat gemerlapnya kota, bukan hanya disekitar Banten, tapi juga Ibu kota Jakarta.

“Kita dapat melihat pemandangan yang sangat indah di sini, kita juga bisa melihat gedung tinggi disekitar Banten, Jakarta, Cilegon, Serang, Pandeglang, Bogor dan pusat kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,“ terang Agi kepada Orbit Banten.co.id, Sabtu (30/12).

Satu hal yang paling membanggakan, yaitu keindahan Cilebu ini sudah terkenal sampai keluar pulau jawa, sehingga banyak wisatawan dari luar pulau jawa yang berkunjung ke lokasi yang dikenal Negeri Diatas Awan ini.

“Banyak wisatawan yang berasal dari luar Jawa yang sudah berkunjung kesini, seperti Aceh, NTT, dan Sumantra. Kedatangan mereka ke Cilebu, tidak hanya untuk menikmati panorama nya saja, tapi mereka turut memberikan pembelajaran seperti membaca, menulis dan berhitung kepada anak – anak yang berada di cilebu,” ujarnya.

Kampung Cilebu berjarak 54 Kilometer dari Kota Rangkasbitung. Dengan waktu yang harus ditempuh kurang lebih 2 setengah jam.

Ahmad Hutomi, seorang pengunjung berasal dari Rangkasbitung mengatakan, Kampung ini sangat kaya dengan potensi wisata nya.
Pemandangannya yang indah serta udara sejuk khas perdesaan, membuat kampung ini memiliki potensi wisata yang wajib dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak.

“Disini saya bisa menenangkan sejenak pikiran saya dengan pemandangan indah dan suasananya yang damai, sehongga membuat saya nyaman. Apalagi saya adalah seorang pekerja lapangan yang jarang sekali mendapat libur panjang,” paparnya.

“Saya yakin jika tempat ini dikelola dengan baik, maka tempat ini bisa menjadi objek wisata unggulan bagi Kabupaten Lebak,” pungkasnya (Alvin).